Home / Makassar

Selasa, 18 November 2025 - 01:32 WIB

Wali Kota Makassar Pimpin Rakor Revitalisasi Pedestrian Hijau hingga Pengembangan MCH

Mediakyta.co.id, Makassar —Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan arah pembangunan kota yang lebih inklusif, dan kreatif dalam rapat koordinasi revitalisasi pedestrian dan ruang-ruang publik, serta pembangunan Makassar Creative Hub (MCH) di sejumlah kecamatan, Selasa (18/11/2025).Melalui Rakor ini, Pemerintah Kota Makassar menegaskan pembangunan infrastruktur bukan tidak hanya sekadar memperbaiki fisik
kota, tetapi menciptakan ruang hidup yang menggerakkan masyarakat.

Rapat tersebut menghadirkan IAI Principal Arsitek, Yulianti Tanyadji, yang memaparkan konsep revitalisasi pedestrian di empat koridor utama. Diantaranya kawasan Hasanuddin, Pattimura, Thamrin, dan Kajaolalido.Dalam paparannya, Yulianti menyoroti sejumlah persoalan teknis yang harus ditangani mulai dari pelebaran trotoar, perbaikan drainase menjadi jalur pedestrian hijau, penataan titik lampu jalan dan kabel udara, hingga penataan ulang pepohonan.

“Penghijaun harus tetap menjadi prioritas. Pohon yang masih sehat kita pertahankan, yang mati kita ganti. Kita ingin koridor ini bukan hanya rapi, tapi hidup,” jelas Yulianti.

Dalam sesi pembahasan Makassar Creative Hub (MCH), Yulianti menawarkan rancangan program MCH kota Makassar dengan konsep pusat-satelit-mikro, agar tidak terjadi duplikasi proyek tetapi saling menguatkan, yang disambut positif oleh Munafri.Diketahui, saat ini, Makassar telah memiliki dua MCH, di Kawasan Jalan Nusantara dan Pantai Losari. Dua lokasi baru disiapkan di Kecamatan Biringkanaya dan Rappocini, lalu beberapa penjajakan lokasi sedang dilakukan di kecamatan lainnya, termasuk untuk wilayah kepulauan.

Munafri menegaskan bahwa MCH bukan sebatas proyek bangunan, tetapi ekosistem kreatif yang harus berfungsi. Ia menuturkan pengembangan cabang MCH harus mampu menghidupkan ruang ide dan sosial sesuai dengan potensi wilayah.Lebih jauh, Munafri juga menekankan pentingnya standar hospitality bagi pengelola MCH seperti kesiapan dan kualitas SDM.

“Begitu bangunan jadi, staffnya juga harusnya sambil dibangun, SDM-nya sudah dilatih. Begitu MCH selesai, aktivitas bisa langsung jalan,” tambahnya.

READ  Makassar Libatkan Warga Rancang Super Apps, Satu Aplikasi untuk Semua Layanan

Selain pedestrian dan MCH, Munafri memperkenalkan pendekatan akupuntur arsitektur, yakni menciptakan ruang interaksi kecil dan strategis di tengah kepadatan kota.Ia menyarankan kemungkinan pembebasan beberapa rumah di titik tertentu untuk dijadikan ruang napas warga.

“Dua, tiga rumah kita beli, lalu kita jadikan ruang publik. Tempat seperti ini akan jadi titik temu masyarakat,” jelasnya.

Di akhir pertemuan, Munafri menegaskan bahwa seluruh dinas terkait harus menjadi motor penggerak, bukan hambatan.

“Dinas harus support, tidak boleh main-main. Mereka ini anchor-nya. Kalau pondasinya kuat, programnya jalan,” tutupnya.(*)

Share :

Baca Juga

Makassar

Wali Kota Makassar Terima Kunjungan Kedutaan Belanda, Buka Peluang Kerja Sama Global

Makassar

Appi Dorong Penguatan BUMD Pangan Demi Ketahanan dan Stabilitas Harga di Makassar

Makassar

Diskominfo Makassar Lakukan Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik

Makassar

Wali Kota Makassar Tegaskan Idul Adha 2025 Tanpa Sampah Plastik

Makassar

Pemkot Makassar Terapkan Skema PJLP untuk Selamatkan Honorer

Makassar

Walikota Makassar Turun Langsung Ikut Sunday Five Pemanasan Jelang Makassar Half Marathon 2025

Makassar

Seleksi Sekda Makassar Dimulai, Munafri Tekankan Profesionalisme dan Integritas

Makassar

Booth Pemkot Makassar Tagline “Kota Adaptif” Gambarkan Unggul, Inklusif, Aman dan Berkelanjutan